
Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) sukses menggelar Join Tourism Marketing Summer Course 2017. Kegiatan ini dimulai sejak 24 Juli lalu yang diikuti mahasiswa dari 2 negara, yakni 4 mahasiswa dari University Collage Tekhnology Sarawak (UCTS) Malaysia dan 5 mahasiswa dari Universitas Nanjing (NIRT) Cina.
Selain diikuti dari kedua universitas luar tersebut, Kegiatan ini juga diikuti 13 mahasiswa POLNES dan 4 dosen kontrak di POLNES asal Amerika, Scotlandia dan Filiphina. Mereka berwisata ke obyek wisata yang ada di Samarinda, Balikpapan, dan Tenggarong Kutai Kartanegara (Kukar).
Direktur POLNES, Ir. Ibayasid,M.Sc menuturkan, perlu adanya terobosan dalam hal mempelajari ilmu pendidikan. "Kita harus mulai dari yang kecil dulu. Selain itu, untuk menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih giat lagi," ucapnya yang disampaikan saat ramah tamah peserta Join Tourism Marketing Summer Course 2017 di rumah jabatan walikota, Senin malam, 31 Juli 2017.
Ir. Ibayasid menambahkan, hal ini merupakan upaya dalam membantu pemerintah daerah dalam mempromosikan pariwisata sekaligus untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa kita sendiri.
Dalam acara tersebut, turut pula hadir Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sucipto Wasis yang mewakili Walikota Samarinda Syahari Ja'ang yang sedang berhalangan hadir. Iya mengatakan kegiatan semacam ini merupakan hal yang sangat luar biasa.
"Acara semacam ini bagus dan harus kita lakukan lagi. Tourism marketing sangat membantu Kaltim, khususnya Samarinda dalam memperkenalkan wisatanya terhadap dunia," tuturnya.
Selama 8 hari, peserta berbagai negara tersebut diajak untuk berkeliling Kaltim.
Di Samarinda, para mahasiswa diajak untuk berkunjung kebeberapa destinasi wisata, di antaranya ke tempat pembuatan tradisional oil minyak banteng, Desa Sarung Tenun Samarinda Seberang, Islamic Center, Citra Niaga, berkeliling dengan Mahakam Cruise, Taman Lampion Garden, Rumah Budaya PAMPANG serta BUDHIS Center.
Sementara di Tenggarong mengikuti Rangkaian Pesta Adat Erau (EIFAF) berupa makan bersama di acara BESEPRAH, Menyaksikan Street Festival di Pulau Kumala, Mengunjungi Makam Raja Kutai dan menyaksikan wahana antariksa di Planetarium serta Museum Kayu.
Kemudian di balikpapan, mereka diajak mengunjungi salah satu tempat konservasi Beruang Madu yang berada di habitat aslinya yaitu di KWPLH, dan berlanjut ke bukit bangkirai guna menikmati alam yang masih natural dengan menaiki ikon wisata tersebut berupa Canopy Bridge. sebagai closing dari rangkaian kegiatan ini, mereka kembali di suguhkan nuansa alam yang terawat keasriannya yaitu di Mangrove Center Balikpapan, disini mereka di ajak menyusuri taman mangrove menggunakan kapal khusus guna menyaksikan Bekantan si hidung panjang secara langsung di habitatnya.
Setelah rangkaian wisata tiga kota telah di laksanakan, mereka di haruskan untuk menuangkan hasil perjalannannya berupa coretan-coretan Online, baik di blog maupun di sosial media. tujuannya tidak lain adalah untuk menarik perhatian follower mereka guna memperkenalkan wisata kaltim di negara mereka.
Setelah dilakukan seleksi, panitia menentukan 3 mahasiswa terbaik dalam menuangkan hasil explorasi wisata mereka. diantara sekian mahasiswa terpilih terdapat 3 terbaik dari masing-masing negaranya meliputi dari malaysia, tiongkok dan indonesia.
Kenapa hanya 3 destinasi saja??? padahal masih banyak destinasi wisata di kaltim. DR. Indah Martati, selaku ketua International Office and Partnership POLNES (IOP) menyatakan, dipilihnya 3 destinasi ini dikarenakan minimnya dana yang ada. dia berharap, kedepannya dapat lebih baik lagi dan merata. imbuhnya.